Ini Aturan Penggunaan KB Spiral yang Wajib Diketahui
"KB spiral cenderung praktis dan bisa digunakan dalam jangka panjang. Beberapa merek mempunyai tanggal kadaluarsa yang berbeda-beda, sehingga kamu perlu menggantinya sebelum kadaluarsa." Intrauterine device (IUD) atau lebih dikenal sebagai KB spiral adalah alat kontrasepsi yang berbentuk seperti huruf T. Metode yang satu ini diklaim sebagai KB yang paling efektif diantara lainnya. Bukan itu saja, alat ini juga terbilang praktis karena kamu hanya perlu pasang satu kali dan efeknya bertahan lama. Meksi begitu, tetap ada aturan pemakaiannya. Beberapa merek KB spiral ada yang hanya bertahan 5 tahun saja dan perlu dikeluarkan. Nah, berikut penggunaan KB spiral yang perlu diketahui! Aturan Pemakaian KB Spiral Setiap jenis IUD bekerja sedikit berbeda tetapi memberikan hasil yang sama, yaitu mempersulit sperma mencapai sel telur. KB spiral sejatinya dibalut dengan kumparan tembaga. Di dalam rahim, tembaga tersebut akan menciptakan lingkungan yang tidak ramah untuk sperma. Akibatnya, sperma menjadi tidak berdaya dan sulit untuk membuahi sel telur. IUD jenis hormonal mengandung hormon progestin yang mirip dengan progesteron. Hormon ini dihasilkan secara alami dalam tubuh. Fungsi utamanya untuk mencegah kehamilan dengan mengentalkan lendir serviks sehingga sperma sulit menembus rahim. Nah, setiap merek KB spiral mengandung jumlah hormon yang berbeda sehingga berpengaruh pada ketahanannya. Setelah melewati tanggal kadaluarsa, IUD perlu dilepas dan digantikan dengan yang baru. Nah, berikut beberapa merk KB spiral dan waktu ketahanannya: ParaGard efektif hingga 10 tahun, meskipun beberapa ahli menyarankan agar dapat digunakan hingga 12 tahun. Mirena efektif hingga 7 tahun. Liletta efektif hingga 6 tahun. Kyleena efektif hingga 5 tahun. Skyla efektif hingga 3 tahun. Melepaskan IUD merupakan proses yang cepat dan sederhana. Dokter akan menggunakan forceps untuk menarik tali IUD dengan lembut. Namun, jika tali atau benang IUD ini sudah sangat tipis dan sulit terlihat, dokter mungkin perlu mengeluarkannya lewat prosedur pembedahan. Kelebihan Memakai KB Spiral Ada dua jenis IUD, yaitu tembaga dan hormonal. Baik tembaga dan hormonal punya fungsi yang sama untuk menghambat sperma mencapai sel telur. Jika terpasang dengan baik, kedua jenis tersebut sangat efektif mencegah kehamilan. Berikut sederet keunggulannya: Mencegah kehamilan dengan tingkat keberhasilan 98-99 persen selama lima tahun penggunaannya. Bisa digunakan untuk semua wanita subur. Praktis dan tahan lama, bahkan hingga 10 tahun, tergantung merek. Tidak mengganggu aktivitas seksual. Cocok untuk ibu menyusui. Saat dilepas, kesuburan akan kembali dan bisa hamil lagi. Bisa digunakan oleh wanita yang tengah menjalani pengobatan apa pun. Tidak menambah berat badan. Cocok digunakan oleh wanita yang tidak bisa memakai kontrasepsi yang mengandung estrogen. Tidak memengaruhi suasana hati dan gairah seksual. Adakah Efek Sampingnya? Tentu saja ada efek samping usai pemasangan IUD. Efek yang paling umum adalah kram dan sakit punggung dalam beberapa jam pertama hingga beberapa hari setelah pemasangan IUD. Namun, kamu bisa meringankan gejala tersebut dengan meminum pereda nyeri, kompres hangat atau mandi air hangat. Beberapa wanita juga mengalami bercak dalam tiga sampai enam bulan. Oleh sebab itu, sebaiknya siapkan panty liner untuk berjaga-jaga. Selain itu, kamu juga bisa mengurangi efek ini dengan mengonsumsi vitamin atau suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
0 Comments
Cara Mencegah Anak Lakukan Hate Speech dalam Medsos
“Ada banyak cara yang bisa ibu lakukan untuk mencegah anak melakukan hate speech di media sosial. Seperti misalnya, mendampingi anak saat mengakses media sosial hingga mengajarkan anak rasa empati.” Media sosial menjadi salah satu cara untuk berkomunikasi dengan keluarga hingga kerabat, baik jauh ataupun dekat. Siapa pun bisa menggunakan media sosial, termasuk anak remaja. Selain untuk komunikasi, penggunaannya pun terbilang cukup bermanfaat untuk memberikan berbagai informasi secara cepat dan tepat. Namun, sebaiknya orang tua selalu memberikan perhatian pada anak saat menggunakan media sosial. Sebab, ada berbagai dampak negatif yang bisa terjadi akibat media sosial, salah satunya adalah konten hate speech atau ujaran kebencian. Pertanyaannya, bagaimana cara mencegah anak agar tidak melakukan hate speech di media sosial? Cegah Anak Lakukan Hate Speech dalam Medsos Bukan tidak mungkin anak mengalami hal-hal yang tidak mengenakan saat menggunakan media sosial, seperti ujaran kebencian. Tentunya ibu perlu memperhatikan konten yang dipilih atau hal yang dilakukan anak di media sosial. Tujuannya, agar ia tidak mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakan dari masyarakat. Namun, bagaimana jika anak yang justru melakukan hate speech dalam media sosial miliknya? Hate speech atau ujaran kebencian adalah perkataan, perilaku, atau tulisan yang dilarang karena dapat menyebabkan tindak kekerasan atau prasangka buruk terhadap suatu hal. Anak-anak bisa dengan mudah melakukan hal tersebut akibat menyaksikan konten atau informasi yang salah dari media sosial. Untuk mencegah hal tersebut, ada beberapa cara untuk mencegah anak melakukan ujaran kebencian, seperti: 1. Dampingi anak saat mengakses media sosial Sebaiknya dampingi anak ketika anak akan mengakses media sosial. Ajaklah anak untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang disaksikan dalam media sosial. Dengan mengajak anak berdiskusi, maka anak-anak akan mendapatkan pandangan baru mengenai hal-hal yang mereka lihat dan pikirkan.\ Saat mendapatkan informasi yang tepat dan benar, tentunya kondisi ini membuat anak lebih mengerti sehingga tidak melakukan ujaran kebencian pada hal yang disaksikan. Biasanya, ujaran kebencian dapat muncul akibat informasi yang kurang atau salah. 2. Ajarkan anak rasa empati Orang tua bisa mengajarkan anak rasa empati sebelum anak melakukan ujaran kebencian. Dengan mengajarkan anak untuk berempati, maka anak-anak bisa berpikir ulang untuk menuliskan atau menyebarkan suatu hal yang dapat menyakiti perasaan orang lain. 3. Pastikan anak tumbuh di lingkungan yang positif Pastikanlah anak tumbuh dan berkembang pada lingkungan yang positif. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih positif. Begitu juga dengan penggunaan pilihan kata yang digunakan saat berkomunikasi. Jika anak-anak tumbuh pada lingkungan dengan komunikasi yang baik, maka kemungkinan besar anak mampu berkomunikasi dengan baik juga. 4. Waspada saat anak menggunakan kata-kata yang buruk Orang tua pasti akan kaget saat mendengar anak menggunakan kata-kata yang buruk saat berkomunikasi. Namun, tetap tenang dan jangan bereaksi berlebihan jika anak melakukan hal tersebut. Saat situasi sudah membaik, cobalah ajak anak berbicara mengenai kata-kata yang mereka gunakan untuk berkomunikasi. Gunakan kalimat yang mudah dimengerti anak untuk menjelaskan bahwa cara tersebut tidak baik untuk berkomunikasi. 5. Berikan konten media sosial yang sesuai dengan usia anak Ibu juga bisa merekomendasikan berbagai konten media sosial yang memang sesuai dengan usia dan kebutuhan anak. Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah anak melakukan hate speech di media sosial. Ibu juga bisa memberikan batasan waktu pada anak saat mereka bermain media sosial. Selain mencegah anak melakukan ujaran kebencian, tindakan ini juga bisa berguna untuk menjaga kesehatan mata anak. Faktor Penyebab Penoscrotal Webbing yang Perlu Dipahami
“Penoscrotal webbing terjadi akibat pertumbuhan selaput berlebih pada area penis. Ada beberapa penyebab dari kondisi ini yang perlu diwaspadai.” Penoscrotal webbing merupakan gangguan yang terjadi pada selaput di penis karena menempel terlalu tinggi bagian intim tersebut. Beberapa orang mungkin mengalami ereksi yang menyakitkan saat mengalaminya dan kesulitan untuk berhubungan seks. Namun, apa sih penyebab seseorang dapat mengalami kondisi ini? Berikut jawabannya! Berbagai Penyebab dari Penoscrotal Webbing Gangguan ini merupakan kondisi bawaan saat lipatan kulit membuat sudut penoscrotal sulit ditemukan pada batang penis berukuran normal. Kondisi ini membuat tampilan penis lebih kecil dari aslinya karena tersembunyi. Pada kenyataannya, ada dua penyebab terjadinya penoscrotal webbing, yaitu: Penyebab bawaan: Pada kebanyakan kasus, kondisi ini terjadi saat bayi dilahirkan. Sayangnya, hingga kini masih belum diketahui penyebab terjadinya selaput yang berlebihan ini. Penyebab yang didapat: Jenis gangguan ini dapat berkembang setelah lahir, biasanya disebabkan melakukan sunat yang bertujuan untuk menghilangkan terlalu banyak kulit. Pada kasus yang jarang, seseorang bisa mengalami gangguan ini disebabkan oleh kondisi medis, seperti lymphedema, yaitu penumpukan cairan getah bening. Meski begitu, kondisi ini cukup langka untuk terjadi. Lalu, bagaimana sih seseorang bisa tahu jika dirinya mengidap penoscrotal webbing? Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memastikannya, yaitu: Tarik perlahan penis ke arah langit-langit. Secara bersamaan, tarik perlahan kulit skrotum ke bawah. Jika kulit terlihat berselaput antara skrotum dan penis, kemungkinan kamu mengidap kondisi ini. Meski begitu, untuk lebih memastikannya, memang lebih baik untuk menemui dokter agar diagnosis yang dilakukan pasti dan dapat direkomendasikan tindakan untuk mengatasinya. Cara Mengatasi Penoscrotal Webbing Untuk menghilangkan selaput pada penis tersebut, scrotoplasty adalah tindakan yang umum dilakukan. Selama tindakan operasi, dokter bedah akan memotong kulit yang menghubungkan skrotum ke penis, lalu menyambungkannya kembali di lokasi yang benar dengan jahitan. Prosedur ini membuat penis terlihat normal. Selain itu, perasaan ereksi yang tidak nyaman juga tidak terjadi lagi. Namun jika kondisi ini tidak menyebabkan gangguan atau tidak bermasalah pada tampilannya, tindakan operasi tidak perlu dilakukan. Lalu, berapa lama, sih, pemulihan dari tindakan scrotoplasty? Kamu dapat merasa tidak nyaman atau sedikit nyeri selama tiga hingga lima hari setelah tindakan tersebut. Butuh beberapa minggu untuk benar-benar pulih. Bahkan, bisa jadi mengalami pembengkakan dan ketidaknyamanan yang ringan pada skrotum. Agar masalah ini bisa teratasi dengan baik, cobalah untuk melakukan langkah perawatan yang disarankan oleh dokter. Pastikan juga untuk menggunakan pakaian yang dapat mengurangi gerakan pada area bagian intim. Namun jika masalah ini tidak teratasi dengan baik, ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi sebagai akibatnya, antara lain: Sulit untuk buang air kecil dan mengalami infeksi saluran kemih. Mengalami disfungsi seksual termasuk disfungsi ereksi, masalah penetrasi, hingga hubungan seksual yang terasa menyakitkan. Mengalami infeksi pada kulit penis, seperti balanitis. Maka dari itu, jika kamu mengalami kondisi ini meskipun tidak merasa sakit, sebaiknya tetap memeriksakan diri ke dokter. Dengan begitu, komplikasi yang berpotensi dialami bisa dihindari agar tidak terjadi. Untuk pemeriksaan medis pada area bagian intim, fitur janji medis dan tanya dokter dari aplikasi Halodoc bisa digunakan untuk mendapatkan diagnosis tepat dan tindakan penanganan segera. Adakah Cara untuk Mencegah Penoscrotal Webbing?
“Penoscrotal webbing merupakan kondisi tumbuhnya selaput pada penis dan paling sering terjadi ketika bayi lahir. Banyak orang yang bertanya mengenai cara mencegah kondisi ini.” Apakah kamu memiliki tampilan penis yang berselaput? Bisa jadi kamu mengidap penoscrotal webbing. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit saat ereksi atau berhubungan seks. Namun, apa sih yang menjadi penyebab dari kondisi ini dan bisakah untuk dicegah? Ketahui faktanya! Cara Mencegah Terjadinya Penoscrotal Webbing Gangguan penis berselaput ini terjadi saat penis tertutup seluruhnya atau hanya sebagian oleh jaring kulit. Kondisi ini termasuk langka yang ditandai dengan jaringan kulit antara batang dan skrotum. Masalah yang terjadi pada bagian intim pria ini dapat menjadi kondisi bawaan, berarti terjadi saat lahir. Meski begitu, bisa juga berkembang di kemudian hari yang akhirnya memengaruhi perkembangan alat kelamin. Terkadang, gangguan ini bisa jadi akibat suatu kondisi yang mendasarinya, seperti lymphedema. Penyakit akibat penumpukan cairan getah bening ini dapat membuat selaput berlebih pada penis. Pada beberapa kasus, kondisi ini cukup parah yang akhirnya menutupi kelenjar penis sepenuhnya. Lalu, bisakah penoscrotal webbing dicegah? Ternyata, pertumbuhan jaringan selaput berlebih pada penis ini belum diketahui cara pencegahannya. Sebab, kondisi ini terjadi saat seseorang lahir atau dari kondisi tertentu yang sulit untuk dicegah. Gangguan ini tidak selamanya menimbulkan rasa sakit dan menimbulkan masalah. Namun jika sudah menimbulkan rasa sakit saat ereksi dan melakukan hubungan seks, tindakan medis sebaiknya dilakukan sesegera mungkin. Scrotoplasty, Tindakan untuk Mengatasi Penoscrotal Webbing Sebelum tindakan penanganan, dokter akan melakukan diagnosis untuk memastikan kondisinya. Penis berselaput perlu dipastikan dengan pemeriksaan fisik dan mungkin berhubungan dengan penyakit alat kelamin lainnya. Pembedahan biasanya dapat memperbaiki tampilan penis. Pembedahan pada selaput berlebih di penis ini dilakukan dengan memotong bagian kulit yang menghubungkan penis ke skrotum. Setelah itu, penyambungan kembali pada lokasi yang seharusnya dilakukan agar tampilan penis menjadi normal. Prosedur ini berfokus untuk membuat sudut penis atau skrotum agar terlihat normal. Berbagai masalah yang timbul akibat gangguan penis berselaput ini, seperti ereksi yang menyakitkan, bisa menghilang. Namun tidak semua yang mengalami kondisi ini butuh tindakan medis. Pasalnya, jika masalah ini tidak menimbulkan masalah apa pun dan tetap percaya diri dengan bentuk bagian intim yang ada, operasi bisa tidak dilakukan. Untuk waktu pemulihan dari kondisi ini mungkin butuh beberapa minggu untuk benar-benar pulih. Selama itu, kamu mungkin mengalami pembengkakan dan perasaan tidak nyaman pada skrotum. Ikuti anjuran dari dokter agar lebih cepat untuk beraktivitas seperti biasa. Lalu, kapan ya seseorang bisa melanjutkan untuk melakukan aktivitas seksual setelah operasi? Untuk pemulihan dan penyembuhan total mungkin membutuhkan waktu sekitar enam minggu. Hingga benar-benar pulih, hindari melakukan hubungan seksual agar luka dapat sembuh total. Dengan begitu, kamu tidak merasakan sakit kembali selama kegiatan seks dilakukan. Nah, sekarang kamu tahu jika penoscrotal webbing tidak dapat dicegah sebelum terjadi. Selain itu, tindakan medis juga tidak harus dilakukan sesegera mungkin, terlebih jika tidak merasakan sakit saat ereksi atau berhubungan seksual. Apabila masih penasaran tentang segala hal yang berhubungan dengan pertumbuhan selaput pada penis ini, fitur tanya dokter dan janji medis dari Halodoc bisa digunakan untuk mendapatkan jawaban. Manfaat Terapi Bekam Bagi Kesehatan Tubuh
“Dengan menggunakan alat berupa cangkir, terapi bekam telah lama diminati sebagai pengobatan alternatif untuk berbagai masalah kesehatan. Meski banyak yang menyukainya, manfaat terapi bekam bagi kesehatan tubuh nyatanya masih perlu penelitian lebih lanjut. ” Terapi bekam termasuk salah satu pengobatan alternatif yang dipercaya banyak orang ampuh untuk dilakukan. Beberapa manfaat yang dipercaya bisa didapatkan adalah mengurangi perasaan sakit, peradangan, relaksasi, dan masih banyak lagi. Ketahui berbagai manfaat dari pengobatan profesional ini di sini! Manfaat Terapi Bekam yang Bisa Diperoleh Tindakan terapi ini merupakan pengobatan yang dilakukan oleh ahli pengobatan tradisional Cina. Bekam dapat membantu untuk memfasilitasi aliran ‘qi‘ (kekuatan hidup) dalam tubuh. Cara ini dipercaya dapat membantu dalam menyeimbangkan energi positif dan negatif (yin dan yang) di dalam tubuh. Keseimbangan ini dapat membantu daya tahan tubuh terhadap patogen serta mampu meningkatkan aliran darah dan mengurangi rasa sakit. Selain itu, tindakan ini juga dapat meredakan ketegangan otot, sehingga aliran darah meningkat secara keseluruhan serta memperbaiki sel dengan lebih efektif. Terapi bekam juga dapat membantu untuk membentuk jaringan ikat baru dan membuat pembuluh darah baru pada jaringan. Mengacu pada Journal of Acupuncture and Meridian Studies, terapi ini dapat mengatasi beberapa penyakit lokal atau sistematik. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan, antara lain: Mempromosikan aliran darah ke kulit. Mengubah sifat biomekanik pada kulit. Meningkatkan ambang nyeri. Meningkatkan metabolisme anaerobik lokal. Mengurangi peradangan. Meningkatkan imunitas seluler. Pada jurnal lainnya dari Journal of Traditional and Complementary Medicine, ada beberapa efek dari tindakan bekam yang bisa dirasakan, seperti: Mengubah pemrosesan sinyal dari perasaan nyeri. Menggunakan rasa sakit untuk mengurangi rasa sakit pada tubuh. Merangsang peningkatan sirkulasi darah melalui pelepasan oksida nitrat. Merangsang sistem kekebalan tubuh dengan peradangan lokal buatan. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Meningkatkan aliran getah bening dalam sistem limfatik. Menurunkan asam urat dan kedua jenis kolesterol. Mengubah struktur molekul dan fungsi hemoglobin. Meski begitu, penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengonfirmasi manfaat dari terapi ini untuk mendukung kesehatan atau penyembuhan dari penyakit. Prosedur Terapi Bekam Sebelum tindakan ini dilakukan, kamu mungkin perlu mengonsumsi makanan ringan dalam dua hingga tiga jam sebelum sesi dilakukan. Selama perawatan, tindakan yang dilakukan, antara lain: Praktisi akan bertanya terkait gejala yang dialami, bahkan memeriksa riwayat kesehatan untuk seseorang yang pertama kali melakukannya. Setelah itu, praktisi akan meletakkan cangkir pada kulit. Kamu mungkin merasa ada tekanan mengisap saat cangkir diletakkan di tubuh. Praktisi mungkin membiarkan kamu beristirahat selama beberapa menit hingga waktunya melepaskan cangkir. Kulit dapat memerah bahkan memar ringan setelah sesi dilakukan. Cangkir umumnya dipanaskan dengan api menggunakan alkohol, herbal, atau kertas yang diletakkan langsung ke dalam cangkir. Saat cangkir diletakkan di atas kulit, udara di dalam cangkir menciptakan ruang hampa yang menarik kulit dan otot ke dalam cangkir. Kulit mungkin memerah karena pembuluh darah merespons perubahan tekanan. Namun sekarang ini, bekam dilakukan dengan pompa karet untuk menciptakan hisapan dibandingkan cara tradisional yang menggunakan metode panas. Untuk efektivitasnya sendiri belum bisa dipastikan lebih baik mana dari dua tindakan tersebut. Efek Samping Terapi Bekam Selain manfaatnya, setiap orang yang menjalani terapi ini juga harus tahu tentang efek sampingnya. Meski terbilang aman untuk dilakukan, risiko dari efek samping tetap ada, terutama pada bagian kulit yang terkena cangkir bekam, seperti: Perasaan nyeri. Mengalami luka bakar. Memar. Infeksi pada kulit. Ketegangan atau nyeri otot. Kelelahan dan/atau sakit kepala. Jika cangkir dan peralatan lainnya tidak disterilkan dengan benar, bisa jadi penyakit yang ditularkan melalui darah dapat menyebar antar orang, seperti hepatitis B dan hepatitis C. Kondisi yang Tidak Boleh Mendapatkan Terapi Bekam Penelitian yang masih terbatas untuk mengetahui efek bekam pada kesehatan, masih sulit untuk menentukan kondisi yang tidak direkomendasikan untuk mendapatkan terapi ini. Salah satu kondisi yang tidak disarankan adalah wanita yang sedang hamil. Beberapa kondisi lainnya yang perlu menghindari bekam, antara lain: Gangguan pendarahan, seperti hemofilia. Mengalami masalah pembekuan darah, seperti trombosis vena atau pernah mengalami stroke. Mengidap masalah kulit, seperti eksim dan psoriasis. Mengalami kejang (epilepsi). Nah, sekarang kamu tahu berbagai manfaat dari terapi bekam disertai prosedur dan efek samping yang bisa terjadi. Sebelum mendapatkan terapi ini, sebaiknya bertanya pada dokter pribadi jika kamu memiliki beberapa kondisi medis. Apabila ingin tahu lebih jauh tentang terapi ini, fitur tanya dokter dan janji medis dari kami bisa kamu manfaatkan. Kamu bisa mendapatkan jawaban langsung dari ahlinya kapan dan dimana saja hanya melalui penggunaan smartphone. Tunggu apa lagi? Ayo download aplikasi kami sekarang juga! Tipes
Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Penyakit ini yang banyak terjadi di negara-negara berkembang dan lebih sering dialami oleh anak-anak. Tifus dapat membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan baik dan secepatnya. Penyebab Tipes Penyebab utama dari penyakit ini adalah bakteri Salmonella thypi. Jenis bakteri ini juga berkaitan langsung dengan penyakit Salmonellosis yang menyebabkan infeksi pada sistem pencernaan yang lebih buruk dibandingkan tipes. Salmonella thypi dapat menular melalui makanan serta minuman yang terkontaminasi. Paparan bakteri pada makanan atau minuman bisa terjadi saat seseorang kurang menjaga kebersihan tangan atau mengonsumsi makanan yang dibersihkan menggunakan air yang tercemar bakteri Salmonella thypi. Begitu juga dengan minuman. Jadi, oastikan kamu selalu mengonsumsi minuman dengan tingkat kematangan yang optimal. Faktor Risiko Tipes Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terserang tipes, antara lain: Sanitasi yang buruk. Tidak membersihkan tangan sebelum makan, atau kurang bersih dalam mencuci makanan. Mengonsumsi sayur-sayuran yang menggunakan pupuk dari kotoran manusia yang terinfeksi. Mengonsumsi produk susu atau olahannya yang telah terkontaminasi. Menggunakan toilet yang sudah terkontaminasi bakteri. Melakukan seks oral dengan mereka yang membawa bakteri Salmonella Typhi. Gejala Tipes Gejala tipes umumnya mulai muncul pada 1 hingga 3 minggu setelah tubuh terinfeksi dengan ciri-ciri berupa demam tinggi, diare atau konstipasi, sakit kepala, dan sakit perut. Kondisi ini dapat memburuk dalam beberapa minggu. Jika tidak segera ditangani dengan baik, dapat terjadi komplikasi seperti pendarahan internal atau pecahnya sistem pencernaan (usus). Risiko komplikasi juga akan berkembang menjadi membahayakan nyawa jika situasi tersebut tidak segera ditangani dengan baik. Jika tidak ditangani dan mendapatkan perawatan yang benar, diperkirakan 1 dari 5 orang akan meninggal karena tipes. Sementara yang tetap hidup berisiko mengidap komplikasi yang disebabkan infeksi. Umumnya, tipes diobati dengan pemberian antibiotik. Pemilihan pengobatan di rumah atau di rumah sakit, tergantung kepada tingkat keparahan yang dialami. Jika tipes didiagnosis pada stadium awal, kamu dapat menjalani perawatan di rumah dengan pengobatan antiobiotik selama 1-2 pekan. Perawatan di rumah sakit barulah diperlukan jika kasus tipes terlambat terdiagnosis atau sudah dalam stadium lanjut. Diagnosis Tipes Diagnosis tipes dapat dilakukan dengan menganalisis sampel darah, tinja, atau urine seseorang di laboratorium. Selain pemeriksaan-pemeriksaan tersebut, diagnosis tipes yang tergolong akurat juga bisa dilakukan melalui pemeriksaan aspirasi sumsum tulang, meskipun ini sangat jarang dilakukan. Pengobatan Tipes Cara yang paling efektif dalam menangani tipes adalah dengan segera mungkin memberikan terapi antibiotik. Selain itu, obat penurun demam juga bisa diberikan untuk menurunkan suhu tubuh. Pengobatan tipes dalam dilakukan di rumah sakit, tetapi jika gejala masih ringan dan terdeteksi lebih cepat, maka perawatan bisa dilakukan di rumah. Komplikasi Tipes Penyakit tipes dapat menyebabkan komplikasi jika tidak diatasi dengan baik. Perdarahan atau terbentuknya lubang pada usus menjadi komplikasi tipes yang cukup parah. Kemudian, ada radang otot jantung, radang selaput jantung, radang paru-paru, radang pankreas, infeksi ginjal, hingga infeksi kandung kemih. Pencegahan Tipes Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan vaksinasi. Di Indonesia, vaksin tifoid merupakan imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah, meski demikian vaksin ini belum masuk dalam kategori wajib. Vaksin tifoid diberikan kepada anak yang sudah berusia di atas dua tahun dan diulang tiap tiga tahun. Imunisasi tifoid di Indonesia sendiri diberikan dalam bentuk suntik pada balita dan dalam bentuk oral pada anak yang berusia di atas enam tahun. Seperti halnya pada vaksin-vaksin lain, vaksin tifoid tidak memberikan perlindungan 100 persen. Anak yang sudah mendapatkan imunisasi tifoid tetap rentan terserang terinfeksi, tetapi tingkat infeksi yang dialami anak yang sudah divaksin tidak akan seberat mereka yang belum divaksin sama sekali. Vaksinasi pun dianjurkan bagi orang yang berniat bekerja atau bepergian ke daerah yang sedang dilanda kasus penyebaran tipes. Tindakan pencegahan lain yang juga perlu dilakukan adalah memperhatikan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Jika kamu dan anak berniat makan di luar rumah, sebaiknya hindari makan di tempat terbuka yang mudah terpapar bakteri dan disarankan untuk mengonsumsi minuman dalam kemasan. Ini 5 Teknik Dasar Tenis Meja yang Perlu Diketahui
“Ada beberapa teknik dasar untuk olahraga tenis meja yang perlu dikuasai terlebih dahulu. Mulai dari teknik memegang bet (grip) hingga teknik pukulan dalam tenis meja.” Tenis meja atau yang kerap disebut sebagai pingpong, merupakan salah satu jenis olahraga yang populer di Indonesia. Olahraga ini dapat dilakukan oleh hampir setiap orang, baik orang dewasa maupun anak muda. Permainan dari tenis meja memang terlihat sederhana untuk dimainkan. Kendari demikian, terdapat beberapa teknik dasar tenis meja yang perlu dikuasai. Khususnya bagi para pemula yang saat ini sedang mencoba melakukan olahraga tersebut. Nah, jika kamu adalah salah satunya, ketahuilah beberapa teknik dasar tenis meja yang perlu diketahui agar permainan menjadi semakin menyenangkan. Yuk, cari tahu apa saja teknik dasar tersebut di sini! Teknik Dasar Tenis Meja yang Perlu Diketahui Ada beberapa teknik dasar untuk olahraga tenis meja yang perlu dikuasai terlebih dahulu, yaitu: 1. Teknik memegang bet (grip) Cara memegang raket yang baik merupakan salah satu faktor utama yang berperan penting dalam permainan tenis meja. Nah, berikut adalah beberapa teknik memegang bet: Shakehand grip Teknik pertama adalah pegangan shakehand grip yang berasal dari kata bahasa inggris shakehand (berjabat tangan). Artinya, shakehand grip merupakan teknik memegang raket seperti sedang menjabat tangan seseorang. Untuk melakukannya, kamu perlu memegang tangkai bet dengan jari manis dan jari kelingking, sedangkan jari tengah ikut menempel. Sementara itu, jari telunjuk perlu menempel pada permukaan backhand bet dan ibu jari perlu ditempelkan pada permukaan forehand bet dengan rileks dekat jari tengah. Penholder grip Teknik penholder grip atau dikenal sebagai Asia grip dapat diartikan sebagai memegang pena. Teknik ini merupakan satu di antara teknik dengan menggunakan posisi tangan yang memegang bet mirip dengan memegang sebuah pena. Dengan teknik penhold grip, saat melakukan pukulan forehand dan backhand dapat dilakukan dengan cepat. Menggunakan teknik penhold grip hanya dapat dilakukan dengan memakai satu sisi bet. Cara melakukannya pun cukup mudah, karena bet perlu diarahkan ke bawah. Sementara itu, pegangan bet berada di antara ibu jari dan jari telunjuk yang ada di atas bidang pada pukulan bet. Seemiller grip Selain shakehand dan penholder, ada juga teknik seemiller grip atau American grip. Teknik grip ini merupakan teknik yang hampir mirip dengan teknik shakehand grip. Perbedaannya terletak pada penempatan jari telunjuk dalam teknik seemiller grip yang berada tepat pada posisi bet, sehingga posisi kaki berada pada sudut 90 derajat dari posisi tubuh pemain tenis meja. 2. Stance (posisi tubuh) Teknik dasar tenis meja selanjutnya adalah stance yang berkaitan dengan posisi tubuh pemain. Perlu diketahui bahwa dalam tenis meja, posisi tubuh yang benar adalah dalam bentuk siap siaga. Nah, ada dua teknik stance, yakni side stance (memposisikan tubuh menyamping ke kiri maupun kanan) dan teknik square stance. Teknik square stance sendiri diartikan sebagai posisi tubuh yang berhadapan ke arah atau menghadap meja tenis. Meski perlu bersiaga, sangat penting untuk tetap memiliki sikap santai saat bermain tenis meja. Biarkan otot-otot tubuh bagian atas seperti lengan serta bahu untuk tetap rileks. Selain itu, otot-otot kaki juga perlu dalam keadaan siap tetapi rileks agar selalu siap untuk bergerak. Salah satu cara untuk mencapai tubuh yang rileks adalah melalui pernapasan dalam, yaitu melalui perut. Untuk melakukannya, ambil napas dalam-dalam, kembangkan paru-paru, lalu keluarkan semuanya. Saat kamu mengeluarkan napas, biarkan tubuh bagian atas turun secara alami. Kamu juga perlu merasakan keseimbangan meningkat, dan inti tubuh yang menjadi lebih kokoh. 3. Teknik servis Selain teknik grip, dan stance (posisi tubuh), servis atau stroke juga menjadi salah satu faktor penting dalam bermain tenis meja. Sebab, teknik servis dapat memberi pemain kendali penuh dan total atas bidikannya. Selain itu, servis yang baik akan membuat seseorang mendapatkan poin kemenangan dan bisa membuat lawan meleset. Ada banyak jenis servis dalam tenis meja, tetapi yang utama adalah servis forehand dan backhand. Nah, servis forehand merupakan servis yang dilakukan dengan bagian depan bet. Sementara itu, servis backhand adalah servis yang dilakukan dengan menggunakan bagian belakang kepala bet atau raket. 4. Teknik footwork atau gerakan kaki Gerakan kaki atau footwork merupakan teknik tenis meja yang berkaitan dengan gerakan kaki. Teknik footwork mendekati bola dalam posisi menyerang atau bertahan. Perlu diketahui bahwa teknik dasar footwork terdiri atas empat jenis. Mulai dari side to side footwork, one step footwork, in and out footwork, dan crossover footwork. Setiap teknik gerakan kaki tersebut memiliki tujuan yang bervariasi, sehingga cara melakukannya juga berbeda. Namun, pada dasarnya teknik gerakan kaki pada tenis meja bertujuan untuk meningkatkan efisiensi gerak langkah kaki. Sebagai contoh, teknik side to side footwork, bermanfaat untuk mempertahankan badan menghadap lurus ke lawan. Cara melakukannya pun mudah, berikut langkahnya: Sikap badan menghadap ke lawan dengan memasang kuda-kuda dan kaki sejajar. Jika melangkah ke kanan, pindahkah kaki kiri ke kanan lebih dulu, baru kaki kanan, hal ini juga berlaku sebaliknya. 5. Teknik pukulan Terdapat beberapa teknik pukulan dalam permainan tenis meja, antara lain: Drive. Teknik ini merupakan pukulan dengan tenaga gesekan paling kecil. Pukulan drive diawali dengan gerakan bet dari bawah menuju ke atas dengan keadaan bet tertutup. Push. Teknik pukulan ini umumnya adalah pukulan jarak dekat dan menengah yang dilakukan dengan posisi bet terbuka, saat digunakan untuk pukulan jarak tengah. Block. Merupakan gerakan untuk menyetop bola dengan pengambilan cepat setelah bola memantul dan posisi bet tertutup. Smash. Dalam teknik ini, bola dipukul dengan keras dan dengan kecepatan yang cukup demi menghasilkan bola cepat dan mematikan. Smash sendiri dibedakan menjadi dua, yakni smash forehand dan smash backhand. Chop. Merupakan gerakan memukul bola seperti gerakan menebang pohon. Loop. Diartikan sebagai teknik pukulan top spin (putaran bola yang mengarah ke atas) yang keras. Itulah lima teknik dasar dalam bermain tenis meja. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar tenis meja atau mengalami cedera setelah melakukannya, segeralah hubungi dokter spesialis olahraga. HIV dan AIDS
Pengertian HIV dan AIDS HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan. Dengan menjalani pengobatan tertentu, pengidap HIV bisa memperlambat perkembangan penyakit ini, sehingga pengidap HIV bisa menjalani hidup dengan normal. Penyebab HIV dan AIDS Di negara Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak disebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba. Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular. Semua orang berisiko terinfeksi HIV. Faktor Risiko HIV dan AIDS Kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi, antara lain: Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama jenis maupun heteroseksual. Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik. Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain. Pengguna narkotika suntik. Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik. Gejala HIV dan AIDS Gejala HIV dan AIDS tergantung pada tahap mana orang tersebut terinfeksi. Tahap Pertama: Tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun. Pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan. Timbul demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot, dan sendi. Tahap Kedua: Umumnya, tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun. Virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang lain. Berlangsung hingga 10 tahun atau lebih. Tahap Ketiga: Daya tahan pengidap rentan, sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS. Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari. Merasa lelah setiap saat. Sulit bernapas. Diare yang berat dan dalam jangka waktu yang lama. Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan vagina. Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang. Hilang nafsu makan, sehingga berat badan turun drastis. Diagnosis HIV dan AIDS Tes HIV harus dilakukan untuk memastikan seseorang mengidap HIV atau tidak. Pemeriksaan yang dilakukan sebagai langkah diagnosis adalah dengan mengambil sampel darah atau urine pengidap untuk diteliti di laboratorium. Jenis pemeriksaan untuk mendeteksi HIV, antara lain: Tes antibodi Tes ini bertujuan mendeteksi antibodi yang dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi HIV. Meski akurat, perlu waktu 3-12 minggu agar jumlah antibodi dalam tubuh cukup tinggi untuk terdeteksi saat pemeriksaan. Tes antigen Tes antigen bertujuan mendeteksi protein yang menjadi bagian dari virus HIV, yaitu p24. Tes antigen tersebut dapat dilakukan 2-6 minggu setelah pengidap yang dicurigai terinfeksi HIV. Jika skrining menunjukkan pengidap terinfeksi HIV (HIV positif), pengidap perlu menjalani tes selanjutnya. Tujuannya untuk memastikan hasil skrining, membantu dokter mengetahui tahap infeksi yang diderita, serta menentukan metode pengobatan yang tepat. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah pengidap, untuk selanjutnya diteliti di laboratorium. Tes tersebut, antara lain: Hitung sel CD4 CD4 adalah bagian dari sel darah putih yang dihancurkan oleh HIV. Jumlah CD4 normal berada dalam rentang 500–1400 sel per milimeter kubik darah. AIDS terjadi jika hasil hitung sel CD4 di bawah 200 sel per milimeter kubik darah. Pemeriksaan viral load (HIV RNA) Bertujuan untuk menghitung RNA, bagian dari virus HIV yang berfungsi menggandakan diri. Jumlah RNA yang lebih dari 100.000 kopi per mililiter darah, menandakan infeksi HIV baru saja terjadi atau tidak tertangani. Sedangkan jumlah RNA yang berada di bawah 10.000 kopi per mililiter darah, menunjukan perkembangan virus yang tidak terlalu cepat, tetapi kerusakan pada sistem kekebalan tubuh tetap terjadi. Tes resitensi (kekebalan) Dilakukan untuk menentukan obat anti HIV jenis apa yang tepat bagi pengidap. Hal ini dikarenakan beberapa pengidap memiliki resistensi terhadap obat tertentu. Pengobatan HIV dan AIDS Meskipun sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi ada jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut antiretroviral (ARV). ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Jenis obat ARV memiliki berbagai varian, antara lain Etravirine, Efavirenz, Lamivudin, Zidovudin, dan juga Nevirapine. Selama mengonsumsi obat antiretroviral, dokter akan memonitor jumlah virus dan sel CD4 untuk menilai respons pengidap terhadap pengobatan. Hitung sel CD4 akan dilakukan tiap 3–6 bulan. Sedangkan pemeriksaan HIV RNA, dilakukan sejak awal pengobatan, lalu dilanjutkan tiap 3–4 bulan selama masa pengobatan. Agar perkembangan virus dapat dikendalikan, pengidap harus segera mengonsumsi ARV begitu didiagnosis mengidap HIV. Risiko pengidap HIV untuk terserang AIDS akan semakin besar jika pengobatan ditunda, karena virus akan semakin merusak sistem kekebalan tubuh. Selain itu, penting bagi pengidap untuk mengonsumsi ARV sesuai petunjuk dokter. Konsumsi obat yang terlewat hanya akan membuat virus HIV berkembang lebih cepat dan memperburuk kondisi pengidap. Segera minum obat jika jadwal konsumsi obat pengidap dan tetap ikuti jadwal berikutnya. Namun jika dosis yang terlewat cukup banyak, segera bicarakan dengan dokter. Kondisi pengidap juga memengaruhi resep atau dosis yang sesuai. Dokter juga dapat menggantinya sesuai dengan kondisi pengidap. Selain itu, pengidap juga boleh untuk mengonsumsi lebih dari 1 obat ARV dalam sehari. Komplikasi HIV dan AIDS Infeksi HIV melemahkan sistem kekebalan membuat orang yang terinfeksi lebih mungkin untuk mengembangkan banyak infeksi dan jenis kanker tertentu. Komplikasi HIV dan AIDS yang bisa terjadi adalah: Pneumocystis Pneumonia (PCP) Infeksi jamur PCP dapat menyebabkan komplikasi pneumonia parah. Kandidiasis (sariawan) Kandidiasis adalah komplikasi dari HIV yang dapat menyebabkan peradangan dan memicu pertumbuhan lapisan putih tebal di mulut, lidah, kerongkongan atau vagina. Tuberkulosis (TB) TB adalah infeksi oportunistik umum yang terkait dengan HIV. Di seluruh dunia, TB adalah penyebab utama kematian di antara orang-orang dengan AIDS. Sitomegalovirus Sistem kekebalan yang sehat dapat menonaktifkan virus, tetapi jika sistem kekebalan melemah, virus bisa muncul kembali dan menyebabkan kerusakan pada mata, saluran pencernaan, paru-paru, atau organ lainnya. Meningitis kriptokokus Meningitis adalah peradangan pada selaput dan cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges). Meningitis kriptokokus adalah infeksi sistem saraf pusat umum yang terkait dengan HIV, yang disebabkan oleh jamur yang ditemukan di tanah. Toksoplasmosis Infeksi yang berpotensi mematikan ini disebabkan oleh Toxoplasma gondii, parasit yang disebarkan terutama oleh kucing. Kucing yang terinfeksi menyebarkan parasit di tinja mereka, yang dapat menyebar ke hewan lain dan manusia. Toksoplasmosis dapat menyebabkan penyakit jantung, dan kejang terjadi ketika menyebar ke otak. Limfoma Limfoma adalah komplikasi kanker yang umumnya terjadi sebagai akibat dari HIV/AIDS. Tanda awal paling umum dari kondisi limfoma adalah pembengkakan kelenjar getah bening tanpa rasa sakit di leher, ketiak, atau selangkangan. Sarkoma kaposi Sarkoma kaposi juga tumor yang kerap muncul sebagai komplikasi dari infeksi HIV/AIDS. Sarkoma kaposi dapat memengaruhi organ dalam, termasuk saluran pencernaan dan paru-paru. Kanker terkait HPV Ini adalah kanker yang disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) dan bisa terjadi pada area anal, mulut, dan serviks. Sindrom wasting HIV/AIDS yang tidak diobati dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan, sering disertai dengan diare, kelemahan kronis dan demam. Komplikasi neurologis HIV/AIDS dapat menyebabkan gejala neurologis seperti kebingungan, pelupa, depresi, kecemasan dan kesulitan berjalan. Gangguan neurokognitif terkait HIV/AIDS berkisar dari gejala ringan perubahan perilaku dan penurunan fungsi mental hingga demensia parah yang menyebabkan kelemahan dan ketidakmampuan untuk berfungsi. Penyakit ginjal Nefropati terkait HIV adalah peradangan pada filter kecil di ginjal yang menghilangkan kelebihan cairan dan limbah dari darah untuk kemudian diteruskan ke urine. Penyakit hati Penyakit hati juga merupakan komplikasi utama dari HIV/AIDS. Pencegahan HIV dan AIDS Ada berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV dan AIDS, antara lain: Gunakan kondom yang baru setiap berhubungan intim. Hindari berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan. Bersikap jujur kepada pasangan jika mengidap positif HIV, agar pasangan juga menjalani tes HIV. Diskusikan dengan dokter jika didiagnosis positif HIV saat hamil, mengenai penanganan selanjutnya, dan perencanaan persalinan, untuk mencegah penularan dari ibu ke janin. Bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV. Jika menduga baru terinfeksi atau tertular virus HIV, seperti setelah melakukan hubungan intim dengan pengidap HIV, maka harus segera ke dokter. Tujuannya agar mendapatkan obat post-exposure prophylaxis (PEP) yang dikonsumsi selama 28 hari dan terdiri dari 3 obat antiretroviral. Kapan Harus ke Dokter? Bila kamu atau anggota keluarga ada yang mengalami gejala-gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan yang tepat. Hipertensi
Pengertian Hipertensi Hipertensi adalah pengertian medis dari penyakit tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan. Bahkan, gangguan ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian. Istilah tekanan darah sendiri bisa digambarkan sebagai kekuatan dari sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh yang merupakan pembuluh darah utama. Besarnya tekanan yang terjadi bergantung pada resistensi dari pembuluh darah dan seberapa intens jantung untuk bekerja. Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri. Hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa. Pembacaan tekanan darah dilakukan dalam satuan milimeter air raksa (mmHg). Hasil pemeriksaan akan terbagi menjadi dua nomor, yaitu: Angka pertama atau sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. Angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya. Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah sistolik dari pengukuran selama dua kali berturut-turut memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau angka tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg. Penyebab Hipertensi Hipertensi terbagi menjadi dua jenis, yaitu hipertensi primer dan sekunder. Berikut penjelasan tentang penyebab hipertensi ini: 1. Hipertensi Primer Sering kali, penyebab terjadinya hipertensi pada kebanyakan orang dewasa tidak dapat diidentifikasi. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun yang akhirnya semakin parah jika tidak dilakukan penanganan. 2. Hipertensi Sekunder Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena alami kondisi kesehatan yang mendasarinya. Hipertensi jenis ini cenderung terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer. Berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain: Obstruktif sleep apnea (OSA). Masalah ginjal. Tumor kelenjar adrenal. Masalah tiroid. Cacat bawaan di pembuluh darah. Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas. Obat-obatan terlarang. Faktor Risiko Hipertensi Memang faktor risiko untuk alami hipertensi berbanding lurus dengan usia. Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk alami hipertensi. Beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi adalah: Memiliki usia di atas 65 tahun. Sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan. Alami kelebihan berat badan atau obesitas. Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama. Kurang mengonsumsi buah dan sayuran. Tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga. Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein. Memiliki kebiasaan merokok. Banyak mengonsumsi minuman beralkohol. Stres. Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara. Alami kondisi kronis tertentu, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sleep apnea. Perlu dipahami juga terkadang kehamilan juga dapat menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Selain itu, gangguan ini juga dapat terjadi pada anak-anak yang biasanya disebabkan masalah pada ginjal atau jantung. Pengaruh gaya hidup yang buruk juga semakin memperparah masalah ini. Meski demikian, kamu dapat menurunkan atau bahkan mencegah risiko terjadinya hipertensi dengan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dan mengatur pola makan secara rutin. Pastikan untuk memenuhi asupan gizi pada tubuh agar tetap sehat, konsumsi air putih setiap hari, dan berolahraga secara teratur. Gejala Hipertensi Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang timbul, antara lain: Sakit kepala; Mimisan; Masalah penglihatan; Nyeri dada; Telinga berdengung; Sesak napas; dan Aritmia. Untuk hipertensi yang berat gejalanya bisa berupa: Kelelahan; Mual dan/atau muntah; Kebingungan; Merasa cemas; Nyeri pada dada; Tremor otot; dan Adanya darah dalam urine. Diagnosis Hipertensi Dokter akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dokter atau tenaga ahli biasanya akan memakaikan manset lengan tiup di sekitar lengan dan mengukur tekanan darah dengan menggunakan alat pengukur tekanan. Hasil pengukuran tekanan darah dibagi menjadi empat kategori umum: Tekanan darah normal adalah tekanan darah di bawah 120/80 mmHg. Prahipertensi adalah tekanan sistolik yang berkisar dari 120–139 mmHg, atau tekanan darah diastolik yang berkisar dari 80–89 mmHg. Prahipertensi cenderung dapat memburuk dari waktu ke waktu. Hipertensi tahap 1 adalah tekanan sistolik berkisar 140–159 mmHg, atau tekanan diastolik berkisar 90–99 mm Hg. Hipertensi tahap 2 tergolong lebih parah. Hipertensi tahap 2 adalah tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih tinggi, atau tekanan diastolik 100 mmHg atau lebih tinggi. Krisis hipertensi. Hasil pengukuran tekanan darah lebih tinggi dari 180/120 mmHg. Kondisi ini termasuk situasi darurat yang memerlukan perawatan medis segera. Jika kamu mendapatkan hasil ini saat mengukur tekanan darah di rumah, tunggu lima menit dan tes ulang. Jika alami gejala hipertensi, ada baiknya segera mendapatkan pemeriksaan di rumah sakit. Pengobatan Hipertensi Sebagian pengidap hipertensi harus mengonsumsi obat seumur hidup guna mengatur tekanan darah. Namun, jika tekanan darah sudah terkendali melalui perubahan gaya hidup, penurunan dosis obat atau konsumsinya dapat dihentikan. Perhatikan selalu dosis obat yang diberikan dan efek samping yang mungkin terjadi. Obat-obatan yang umumnya diberikan kepada para pengidap hipertensi, antara lain: Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh melalui urine. Pasalnya, hipertensi membuat pengidapnya rentan terhadap kadar garam tinggi dalam tubuh. Obat untuk melebarkan pembuluh darah sehingga tekanan darah bisa menurun. Perlu diketahui bahwa hipertensi membuat pengidapnya rentan mengalami sumbatan pada pembuluh darah. Obat yang bekerja untuk memperlambat detak jantung dan melebarkan pembuluh darah. Obat penurun tekanan darah yang berfungsi untuk membuat dinding pembuluh darah lebih rileks. Obat penghambat renin untuk menghambat kerja enzim yang berfungsi menaikkan tekanan darah. Jika renin bekerja berlebihan, tekanan darah akan naik tidak terkendali. Selain konsumsi obat-obatan, pengobatan hipertensi juga bisa dilakukan melalui terapi relaksasi, misalnya terapi meditasi atau olahraga olah tubuh seperti yoga. Namun, pengobatan hipertensi tidak akan berjalan lancar jika tidak disertai dengan perubahan gaya hidup. Contohnya seperti menjalani pola makan dan hidup sehat, serta olahraga teratur. Pencegahan Hipertensi Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu: Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran. Batasi asupan garam (menjadi kurang dari 5g setiap hari). Kurangi konsumsi kafein yang berlebihan. Berhenti merokok. Berolahraga secara teratur. Menjaga berat badan. Mengurangi konsumsi minuman beralkohol. Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh. Menghilangkan/mengurangi lemak trans dalam diet. Kapan Harus ke Dokter? Setiap orang dewasa disarankan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah setiap tahunnya. Dokter juga kemungkinan akan merekomendasikan pengukuran tekanan darah jika telah didiagnosis hipertensi atau memiliki faktor risiko dari penyakit ini. Anak-anak juga dapat diukur tekanan darahnya sebagai bagian dari pemeriksaan tahunan. 2 Cara Mengetahui Masa Subur Wanita
"Melakukan hubungan intim di masa subur wanita sangat memungkinkan untuk terjadinya pembuahan sehingga peluang kehamilan menjadi lebih besar. Ada dua cara mengetahui masa subur wanita, yaitu menghitung masa subur dan mengenali tanda-tanda masa subur. Biar lebih jelas, baca ulasan lengkapnya dalam artikel ini" Bila kamu dan pasangan berencana ingin segera memiliki momongan, sebaiknya bicarakan terlebih dulu kondisi kesehatan dengan dokter spesialis kandungan melalui aplikasi Halodoc. Mengetahui masa subur wanita sangat penting, apalagi bagi kamu yang sedang berencana ingin memiliki momongan. Ini karena, hubungan intim yang dilakukan pada masa subur sangat memungkinkan untuk terjadinya pembuahan, sehingga peluang untuk terjadinya kehamilan pun lebih besar. Inilah cara mengetahui masa subur wanita. Kapan Tepatnya Masa Subur Wanita Berlangsung? Untuk mengetahui kapan masa subur wanita dimulai, pertama-tama kamu perlu tahu kapan masa haid dimulai. Haid atau menstruasi dimulai pada hari pertama ketika dinding rahim luruh dan keluar bersama darah dari vagina. Pada masa menstruasi, sel telur akan kembali berkembang di dalam ovarium. Saat sel telur sudah matang, ovarium akan melepaskan sel telur tersebut. Peristiwa inilah yang disebut dengan ovulasi. Nah, proses ovulasi tersebut terjadi sekitar 12–14 hari sebelum hari pertama menstruasi kamu berikutnya. Sebenarnya kapan ovulasi dimulai tergantung pada siklus menstruasi kamu. Bila kamu memiliki siklus menstruasi yang tergolong singkat, misalnya hanya 22 hari, maka ovulasi bisa terjadi hanya beberapa hari setelah menstruasi berakhir. Jadi, waktu ovulasi tiap wanita bisa berbeda-beda. Karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui siklus menstruasi kamu agar bisa memperkirakan kapan waktu ovulasi kamu dimulai. Lalu, kapan masa subur wanita berlangsung? Masa subur kamu dimulai di sekitar waktu ovulasi, yaitu kira-kira lima hari sebelum ovulasi terjadi. Biasanya, masa subur wanita terjadi sekitar 12–16 hari sebelum masa haid berikutnya. Dengan kata lain, rata-rata wanita mengalami masa subur di antara hari ke-10 sampai hari ke-17 setelah hari pertama menstruasi terakhir. Namun, hal tersebut berlaku bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur 28 hari. Bagi kamu yang memiliki siklus menstruasi berbeda, maka bisa mempelajari dan menghitung kapan masa subur kamu. Cara Mengetahui Masa Subur Wanita Untuk mengetahui masa subur wanita, kamu bisa menggunakan dua cara berikut ini: 1. Menghitung Masa Subur Wanita Sel telur hanya dapat bertahan selama 24 jam setelah dikeluarkan. Jadi, bila ingin hamil, sel telur harus dibuahi dalam waktu 12–24 jam setelah ovulasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui kapan wanita sedang berada pada kondisi paling subur. Masa subur bisa dihitung dengan mengandalkan catatan atau analisis siklus haid selama setidaknya 8 bulan terakhir. Berikut ini rumus untuk menghitung masa subur wanita: Ketahui siklus menstruasi terpendek kamu. Misalnya, 27 hari. Kurangi angka tersebut dengan 18. Hasilnya adalah 9 hari. Nah, angka ini adalah hari pertama masa subur kamu. Ketahui siklus terpanjang kamu. Misalnya, 30 hari. Kurangi angka tersebut dengan 11. Hasilnya adalah 19 hari. Nah, angka ini adalah hari terakhir masa subur kamu. Sebagai contoh agar kamu lebih paham tentang cara yang paling tepat untuk menghitung masa subur pada wanita, yaitu: Jika siklus menstruasi rata-rata kamu adalah 28 hari, maka ovulasi dapat terjadi sekitar hari ke-14 dan hari-hari paling subur adalah hari ke-12, 13, dan 14. Jika siklus menstruasi rata-rata adalah 35 hari, ovulasi terjadi sekitar hari ke-21 dan hari-hari paling subur adalah hari ke-19, 20, dan 21. Jika siklus menstruasi yang terjadi lebih pendek, sebagai contoh 21 hari, maka ovulasi dapat terjadi sekitar hari ke-7 dan hari paling subur adalah hari ke-5, 6, dan 7. Beberapa wanita memiliki siklus yang sangat tidak teratur atau merasa sulit untuk menghitung panjang siklus rata-rata pada dirinya. Hal ini dapat menyulitkan untuk berolahraga saat ovulasi terjadi. Jika terlalu sulit untuk menghitung masa subur wanita, cobalah untuk berhubungan intim setiap 2–3 hari agar peluang untuk hamil lebih tinggi. 2. Kenali Tanda-Tanda Masa Subur Wanita Untuk memperkuat perkiraan masa subur, kamu juga bisa mengamati tanda-tanda masa subur wanita berikut ini: Meningkatnya Suhu Basal Tubuh Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh saat kamu bangun di pagi hari. Normalnya, suhu basal tubuh adalah 35,5–36,6 derajat Celsius. Namun, suhu tersebut akan meningkat ketika kamu sedang dalam masa ovulasi. Nyeri Akibat Ovulasi Disebutkan jika satu dari lima wanita mengalami nyeri yang berhubungan dengan terjadinya ovulasi pada tubuh. Rasa sakit ini dapat terjadi sebelum, selama, atau setelah masa subur pada wanita. Gangguan ini dapat menimbulkan rasa sakit yang tajam dan kram. Meski begitu, gangguan ini jarang menimbulkan rasa sakit yang parah. Perubahan pada Air Liur Dipercaya jika air liur wanita dapat berubah sesuai dengan jumlah hormon estrogen yang ada di dalam tubuhnya. Selama siklus bulanan wanita, ada peningkatan besar dalam estrogen dalam beberapa hari sebelum masa subur tiba dan kenaikan kecil beberapa hari sebelum waktunya tiba. Muncul Lendir Serviks Selama siklus menstruasi wanita, jenis dan jumlah lendir serviks dapat berubah. Lendir ini merupakan sekresi yang dibuat oleh kelenjar di leher rahim. Pada masa subur, lendir serviks atau lendir yang ada di mulut rahim berwarna bening, licin, dan elastis, seperti putih telur mentah. Namun, cairan yang dihasilkan juga dapat lengket, putih, atau bahkan keruh. Lendir ini berguna untuk mendukung sperma agar dapat mencapai sel telur. Merasa Bergairah Ketika sedang dalam masa subur, kamu akan merasa dirimu menarik dan lebih bergairah untuk melakukan hubungan intim. Kamu pun juga terlihat menarik di mata pasangan, karena tubuh secara alami akan mengeluarkan wangi yang berbeda dari biasanya. Nah, itulah cara mengetahui masa subur wanita. Bila kamu masih punya pertanyaan seputar masa subur wanita, tanyakan saja kepada dokter melalui aplikasi Halodoc, rekomendasinya ada di bawah ini: dr. Yuli Trisetiyono, Sp.OG(K). Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi konsultan fertilitas. Beliau menyelesaikan studi kedokteran di Universitas Diponegoro. Saat ini, dokter Yuli Trisetiyono berpraktek di Rumah Sakit Umum William Booth Semarang dan RSUP Karyadi. dr. Awan Nurtjahyo, SpOG, KFer. Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan yang aktif melayani pasien di RSIA Rika Amelia Palembang. Dokter Awan Nurtjahyo mendapatkan gelar spesialisnya setelah menamatkan pendidikan di Universitas Gadjah Mada. Beliau tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) sebagai anggota. Prof. DR. Dr. Muhammad Fidel Ganis Siregar M.Ked(OG), SpOG(K). Salah satu guru besar dari Universitas Sumatera Utara untuk bidang ilmu Obstetri dan Ginekologi konsultan fertilitas. Dokter Muhamad Fidel berpraktek di RSU USU dan RS Hermina Medan. DR. Dr. Syarief Thaufik Hidayat Sp.OG(K), Msi.Med. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi konsultan. Beliau menyelesaikan studi kedokteran di Universitas Diponegoro. Saat ini, dokter Syarief Thaufik berpraktek di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi, Rumah Sakit Pantiwilasa Dr. Cipto, Rumah Sakit Hermina Pandanaran, dan Semarang Medical Center Rumah Sakit Telogorejo. |